Life / Kehidupan
Diverse life, viewed from all sides, both long, fate, restriction, location, condition, position, body, management, kontrolling and others. Senan tiasa all of which make us have to struggle and strive for all that diangan dreamed.
Utopian living is so high with millions of plans, but all it has to do with craft and true, it probably on his own people, not willing to try anything.
Right to Life has dikasihkan, happy that he has a life, because if it was out of life what you want to be proud, this is a golden opportunity to gain the benefit of themselves, others only as a spectator, whether we want to watch on us, like what if we watch ourselves our own, it is not logical.
Dala highly anticipated works of life for survival, stipulations rengking right minus or plus, to his own people, the term word is often likened to other norang but does not see himself. What do we want that work forever!.
Why should we live if we do not make the best, well the first value of life is to know the way of life, which is basically: "No-persist-and nothing else".
All persons are equally at birth did not bring anything, let alone a piece of clothing, a bite of food, have no thoughts, no talk, let alone work so can not be anything, that's the first baby born, imagine if you see the baby, or we have a baby, or we punyak baby, knock it all together like that!, what do you want ?....
The basis of our lives origin can not anything that was clear. What you want to be a baby on!, of course not, let us learn the basic principles and deepening hidmah!.
Indonesia Language:
Hidup beraneka ragam, dilihat dari berbagai sisi, baik jangka, nasib, batasan, lokasi, keadaan, kedudukan, body, manajemen, kontrolling dan yang lainnya. Senan tiasa kesemuanya itu membikin kita harus berjuang dan berupaya untuk meraih semua yang diangan angankan.
Hayalan hidup begitu tinggi dengan berjuta rencana, namun kesemuanya itu harus dilakukan dengan penuh kerajinan dan kenyataan, mungkin sebahagian orang ditergantungkan pada orangnya sendiri, mau berusaha apa tidak.
Hak Hidup sudah dikasihkan, berbahagialah yang dia memiliki kehidupan, karena jika sudah lepas hidup mau apa yang dibanggakan, ini kesempatan emas untuk meraih kemaslahatan sendiri, orang lain hanya sebagai penonton, apakah kita mau menonton terhadap diri kita, mau bagaimana jadinya jika kita menonton diri kita sendiri, itu sangat tidak logis.
Karya dala hidup sangat dinanti untuk keberlangsungan hidup, tentuan hak rengking minus atau plus, ditergantungkan kepada orangnya sendiri, istilah kata ini sering diumpamakan pada norang lain tetapi tidak melihat kepada dirinya sendiri. Apa mau begitu karya kita selamanya!.
Untuk apa kita hidup jika kita tidak memanfaatkan sebaik-baiknya, nah nilai pertama dari hidup adalah tahu jalan hidup, yang dasarnya: "Tidak ada-terus ada-dan tidak ada lagi".
Semua orang sama-sama waktu lahir tak membawa apa-apa, jangankan pakaian sehelai, makanan sesuap, pikiran tak punya, bicara tidak, apalagi berkarya sangat tidak bisa apa-apa, itulah bayi yang pertama kali lahir, bayangkan jika melihat bayi, atau kita punya bayi, atau kita punyak adik bayi, tok semuanya sama seperti itu!, Mau apa?....
Dasar dalam hidup kita asal tidak bisa apa-apa itu jelas. apa anda mau jadi bayi terus!, tentunya tidak, mari kita pelajari asas dasar dengan hidmah dan pendalaman!.